Catatan: A Trip to Liponsos

Words by Dendy Hardiansyah (Batch 5 – Surabaya)

Senin (12/02) menjadi puncak dari rentetan panjang rencana proyek sosial dari XLFL Batch 5 kelas Surabaya. Acara berbagi dengan tajuk “A Trip to Liponsos XLFL x YPIB” tersebut diadakan bersama dengan Yayasan Pemuda Indonesia Berkarya (YPIB), yayasan yang bersisikan alumni dari program XL Future Leaders. Senada dengan judulnya, acara sosial ini diselenggarakan di Lingkungan Pondok Sosial, Dinas Sosial kota Surabaya, pada senin kemarin. Liponsos sendiri merupakan pondok bagi warga binaan Dinas Sosial. Pada saat acara berlangsung, pondok ini menampung sekitar seribuan warga dengan latar belakang yang bermacam-macam. Untuk acara XLFL dan YPIB sendiri, dihadiri sebagian kecil dari warga pondok tersebut, sekitar 35 orang lanjut usia.

Acara berjalan dengan lancar, sekitar tiga jam kami berbagi cerita dan menghibur para lansia yang datang ke acara kami. Banyak cerita kami dapatkan, banyak senyuman kami terima. Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah mereka semenjak kami datang kesana. Bahkan para warga dengan antusiasme yang tinggi bergantian bernyanyi untuk menghibur kami semua pada saat itu. Tak tertahan, senyum bahagia kami turut mengiringi setiap lirik yang mereka nyanyikan dengan acapella. Sejenak kami semua melupakan berbagai kondisi yang ada di luar ruangan tersebut, kami saling bertukar senyum dan berbagi cerita bergantian.

Setelah tawa kami lepas, tibalah salah satu agenda utama acara pagi hari itu, berbagi cerita. Kami duduk melingkar menghadap kepada para “eyang” untuk mendengarkan cerita mereka satu-persatu. Melihat dan memperhatikan mereka bercerita, sejatinya adalah salah satu pengalaman berharga yang tidak akan pernah kami dapatkan di dalam pendidikan formal yang kami peroleh. Cerita pejuangan hidup dengan semua kesulitannya telah membawa eyang-eyang tersebut ke pondok ini. Haru biru cerita mereka akan terkenang di balik tawa lepasnya. Semoga kepahitan yang telah dirasakan akan membawa manis di usia senja eyang-eyang tersebut.

Sembari berbagi cerita, kami menikmati makan siang kami bersama mereka, mencoba mengganti kehangatan yang sudah lama tidak mereka rasakan. Acara berakhir tepat tengah hari, para eyang harus kembali ke ruangan masing-masing, karena pada siang itu Surabaya sedang terik-teriknya. Kami bersalaman sembari mengucapkan doa kepada mereka: Sehat terus eyang, semoga bisa bertemu lagi. Satu-persatu berjalan dibantu petugas meninggalkan kami dengan banyak sekali pelajaran hidup. Acara tersebut tidak akan bisa berjalan jika tidak ada dukungan dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, mulai dari XL, YPIB, hingga Dinas Sosial Kota Surabaya.

Keberhasilan acara sosial kami di Liponsos adalah sebuah refleksi dari semua pelajaran yang kami dapatkan di XLFL dan juga merupakan sebuah kewajiban kami untuk berbagai kepada sesama, melakukan aksi nyata, dan tidak hanya berpangku tangan mengkritisi hal-hal di luar kemampuan kami. Sebagai calon-calon pemimpin masa depan, kami sadar bahwa kami harus memulai kebaikan-kebaikan besar dari hal terkecil yang ada di sekitar kami. Dengan melakukan hal semudah berbagi tawa dan cerita, kami paham bahwa berbagi kebaikan tidaklah mahal, tidaklah sulit, hanya butuh kemauan yang kuat dan juga kesadaran diri yang tinggi.

Acara yang telah kami adakan kemarin memberikan dampak tersendiri dan berbeda-beda bagi kami semua yang terlibat di dalamnya, ada yang baru mengetahui bahwa dalam jarak 7 menit dari kampusnya terdapat penampungan Dinas Sosial yang sangat membutuhkan bantuan, ada yang tersadar bahwa hanya butuh hadir menemani para lansia bercerita untuk bisa membuatnya bahagia di atas semua kepahitan hidup yang telah dirasa, dan kami pun sepakat bahwa tidak harus menunggu berada di lingkungan profesional untuk bisa menerapkan ilmu-ilmu seperti manajemen perubahan, komunikasi efektif, dan manajemen krisis. Kami merasakan sendiri bagaimana ilmu-ilmu yang kami dapatkan di XLFL sangat membantu kami dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dampak-dampak tersebut menjadi pembuktian bahwa hal-hal baik yang kami lakukan akan selalu membawa kembali balasan baik.

Pada akhirnya, kami selaku siswa XLFL merasa bahagia karena mampu memberikan sedikit kebaikan bagi mereka yang membutuhkan. Semoga kebaikan-kebaikan yang telah kami berikan mampu menghadirkan senyuman di setiap senja eyang-eyang di Liponsos. Terima kasih atas semua pelajaran hidupnya, terima kasih telah menyadarkan kami, dan terima kasih telah berbagi dengan kami. Kami yakin bahwa kegiatan kemarin bukanlah akhir dari semua kebaikan, tapi merupakan awal dari sebuah aksi nyata, berbagi kebermanfaatan dengan sesama.