“Dari Gajah Turun ke Hati”

Sudah lebih dari 10 tahun Mbak Laksmi Nurwandini atau yang kerap disapa dengan Mbak Dini berkarya di XL Axiata. Mungkin nama Mbak Dini sudah akrab di telinga teman-teman XLFL Jakarta, namun beberapa teman-teman XLFL yang berada di luar Jakarta belum pernah mendengar atau bahkan berkenalan. Sebelum menjabat di posisi sekarang sebagai Manager Management Services- Jabodetabek Region, Mbak Dini pernah bergabung dengan kantor pusat XL Axiata sebagai seorang Senior Officer Corporate Communications yang menangani Media Relations/External Affair. Tugas utama Mbak Dini kala itu adalah membangun dan membina hubungan baik dengan media-media di seluruh wilayah di Indonesia. Tentu dengan perjalanan karir yang panjang ini, Mbak Dini punya berjuta pengalaman seru untuk diceritakan.

Di sore hari ini, Mbak Dini menyempatkan waktu di sela-sela jadwalnya yang padat untuk ‘ngobrol’ tentang sisi lain dari seorang Mbak Dini yang belum tentu semua orang tahu.

***

Apa hobi Mbak Dini?

Hobi spesifik tidak ada. Tapi saya punya kegemaran mengoleksi pernik-pernik dari gajah. Koleksi saya sudah dimulai sejak saya masih kuliah dan saat ini sudah ada ribuan macam koleksi gajah saya. Dari koleksi ini saya sempat diwawancarai media dan dimuat di beberapa media cetak. Saya juga punya blog yang berhubungan dengan koleksi gajah saya itu. Kegemaran lain saya adalah menulis. Salah satu yang saya tulis adalah tentang koleksi-koleksi gajah saya itu. Setiap benda dari koleksi saya punya cerita tersendiri dan saya tuangkan dalam bentuk tulisan di blog saya itu. Saya ingin berbagi dengan orang banyak tentang kegemaran saya itu. Saya bukan hanya suka pernik-perniknya tapi saya juga suka sekali gajah dalam bentuk aslinya. Sebagai bentuk kepedulian pada gajah Sumatra yang populasinya semakin sedikit, saya ikut jadi volunteer Sahabat Gajah di WWF, meskipun tidak menjadi anggota aktif.

Wah, hobi tersebut ya yang membuat Mbak Dini dijuluki sebagai Gajah Kecil?

Nahhhh betul. Ini ada hubungannya dengan koleksi saya itu. Jadi… saking sukanya sama gajah, saya sering dipanggil ‘gajah’ oleh teman-teman kantor dan karena dulu saya punya body yang kecil (sekarang sik udah enggak lagi ^^),  ada 1 orang teman yang kemudian menjuluki saya dengan panggilan ‘Gajah Kecil’ dan disingkat Gacil. Sampai sekarang banyak teman yang memanggil saya dengan julukan Gacil, dan bukan Dini. Akhirnya di semua sosial media yang saya punya, termasuk blog saya, selalu saya kasih account Gadjah Ketjil.

Hal favorit apa yang sering dilakukan saat weekend? 

Kalau tidak ada keperluan mendesak di luar rumah, saya memilih stay di rumah sambil baca buku atau nonton drama korea atau menulis blog. Kalaupun keluar rumah, saya memilih  hang out dengan teman-teman untuk nonton bioskop atau sekadar makan bareng. Terkadang saya mengisi hari libur saya dengan membersihkan dan merapikan koleksi-koleksi saya itu. Buat saya, itu semacam stress healing. Ketika melihat koleksi saya, saya jadi merasa fresh kembali.

Oh ya Mbak Dini, ngomong-ngomong tentang nonton nih, tanggal 30 Maret ini kita memperingai hari Film Nasional, apa film Indonesia favorit Mbak Dini?

Sayaa suka film Ada Apa dengan Cinta edisi pertama, karena ceritanya dekat dengan keseharian dan mengalir begitu saja. Sangat berkesan buat saya. Di dalamnya ada 1 bentuk persahabatan yang sangat kental, yang saling peduli satu sama lain. Satu lagi film yang juga berkesan buat saya adalah My Stupid Boss. Buat saya, komedi yang dihadirkan juga tidak norak, tidak dibuat-buat, akting para pemerannya sangat natural dan sangat kuat dengan karakter masing-masing. Film ini bisa bikin saya tertawa dari awal sampai akhir film.

Hal apa yang ingin Mba Dini kerjakan di masa depan / cita-cita masa depan?

Saya ingin punya usaha / jadi enterpreneur yang masih ada berhubungan dengan kegemaran saya itu. Misalnya, memproduksi pernik-pernik dari gajah untuk gift/souvenir. Saya juga punya impian ingin jadi penulis lepas tentang travel atau menulis life style yang sejak dulu saya idam-idamkan tapi belum kesampaian dan pastinya ingin menulis tentang kehidupan gajah yang sesungguhnya.

Pesan-pesan dan harapan Mbak Dini untuk teman-teman XLFL?

Perjalanan teman-teman untuk meraih mimpi dan cita-cita mungkin masih jauh. Karena itu, saat ada kesempatan untuk belajar, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan. Teruslah belajar, dimanapun dan kapanpun kita bisa. Dan juga, jangan pernah menyerah. Untuk yang pernah gagal, harus bisa move on. Justru kita bisa belajar dari kegagalan.

***

Selaian cerita tentang gajah dan film korea yang cukup surprise untuk saya, ada satu hal lain yang sangat berkesan dari saya untuk seorang Mbak Dini yaitu keceriaan dan kehangatannya. Mbak  Dini adalah easy going person. Setiap bertemu dengan beliau senyum lebar selalu menyambut saya dan siapapun yang Mbak Dini temui. Kerja keras, disiplin, semangat untuk mencapai peforma kerja optimal namun tetap menghargai orang lain adalah identitas Mbak Dini. Sunggu suatu sore yang penuh makna dan pembelajaran buat saya dan juga siapapun yang membaca tulisan ini. Terima kasih Mbak Dini. (Lafiona)