Exclusive Interview with Vega Vatima, XLFL Alumni Batch 3

Words by Winda Edelwis Zedilla – FL003

(Business Development Manager of Upana Studio)

 

  1. Berbicara mengenai women and digital, menurut kamu bagaimana peran perempuan di dunia digital di era globalisasi ini?

Perempuan biasanya terdikte untuk menjadi makluk yang bermain di zona aman dan nyaman untuk kehidupannya. Ditambah lagi dengan paradigma masyarakat kebanyakan dimana perempuan sebaiknya cukup menjadi ibu rumah tangga saja. Tapi sekarang, tentunya membuka banyak jalan bagi perempuan untuk maju dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Karena semua menjadi lebih reachable dan semua menjadi lebih dekat. Keterbatasan seorang perempuan untuk menjadi se-mobile lelaki saat ini sudah mulai teratasi dengan berkembang pesatnya teknologi. Tetapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana menggunakannya dengan cara yang tepat.

  1. Pertama kali kamu memutuskan untuk terjun ke dunia digital, apa hal yang menjadi pendorong hingga kamu memberanikan diri membuka jalan ke dunia digital yang identik dengan maskulinitas?

Teknologi adalah suatu industri yang tidak akan pernah mengalami kemunduran. Semua semakin maju, berpacu dengan waktu untuk berkembang. Menghilangkan banyak batasan terutama gender. Tentunya dunia digital looks masculine, tetapi itu hanya terlihat hari ini dan tidak untuk masa depan. Hal ini lah yang mendorong saya to give a try as well as to give such a drive to begin with. If I see the potential, why not?

  1. Dengan bergabungnya di Upana studio yang menjadi puncak dari perjalanan kamu di dunia digital, apa pencapaian yang membuat kamu yakin bahwa this is really the world that you belong’s to?

Satu hal yang membuat saya bangga akan diri saya adalah the value of unstoppable development yang selalu saya junjung tinggi. Bagi saya, dunia teknologi tidak akan membuat seseorang berpikir stagnan, karena semua berubah dan akan terus berubah. Dengan kata lain setiap perkembangan akan selalu penuh dengan tantangan, dan juga tanpa kita sadari hal ini akan penuh dengan ketidakpastian. Tapi kenapa hal ini menjadi dunia yang saya inginkan? bagi saya jawabannya cukup simple karena adanya self-development yang tiada henti bergejolak pada diri saya. Sehingga hal ini lah yang menjadi kekuatan dalam refleksi passion yang saya jalani.

  1. Apa the biggest obstacle yang pernah kamu alami selama berkecimpung di dunia digital khususnya selama bergabung di Upana Studio? Misalnya adanya perasaan minder karna kemampuan kamu diragukan mungkin?

Daripada fokus ke isu gender-nya, yang menjadi masalah biasanya adalah umur. Pemain baru selalu dikira anak bawang yang dianggap belum mampu meng-handle project besar. Butuh effort lebih untuk meyakinkan orang kalau Upana Studio adalah studio yang credible. Kalau minder sendiri otomatis tidak, karena kita punya kesempatan untuk meng-grab attention yang lebih potensial mengingat Upana Studio menjadi salah satu pemain baru yang cukup cepat menyesuaikan diri.

  1. Bagaimana dengan challenge yang kamu rasakan menjadi queen di dunia digital yang masculine? Mungkin ada keuntungan tersendiri yang kamu dapatkan sebagai perempuan yang berada diantara paradigma maskulin?

Keuntungannya adalah kita akan memiliki point of view yang berbeda dan unik diantara yang lain yang tanpa disadari akan menjadi penyeimbang dalam berjalannya suatu usaha. Jika berbicara mengenai challenge-nya sendiri sebenarnya lebih kepada mobilitas yang tentu sebagai perempuan kita cenderung mempunyai keterbatasan untuk bergerak cepat seperti hal nya kaum Adam serta adanya aturan-aturan tidak tertulis yang dimiliki seorang perempuan semenjak lahir.

  1. What is your ambition related to your passion in digital as a reflection of women empowerment?

Digital adalah suatu dunia yang sangat mampu membantu banyak orang dalam berbagai macam sektor. Bahkan untuk semua aspek kehidupan. Ini adalah mengenai bagaimana caranya untuk meng-efisiensikan hidup orang banyak menggunakan teknologi, sehingga setiap pribadi dapat menjadi lebih produktif untuk kehidupannya masing masing. Untuk saya pribadi, menolong orang lain bukan berarti hanya dengan memberikan uang. Dunia teknologi bisa membantu orang dengan berbagai macam cara. Itu lah yang akan saya capai.