Sharing is Caring: Menciptakan Mata Rantai Kebaikan

Words By  Nurmalita Amelia Nugrahaningsih (XLFL B4 Jakarta)

Ada yang tidak biasa dengan workshop XLFL kali ini. Hari pertama kami hanya mendapatkan materi dari pukul 09.00-12.00 WIB. Setelah itu, mulai dari pukul 13.00 WIB, kami diperbolehkan untuk pergi keluar mengunjungi komunitas. Hari kedua lebih seru lagi. Sesi pertama diisi dengan presentasi kelompok hasil kunjungan dari komunitas. Setelah istirahat makan siang dan sholat, ada acara semacam sesi sharing dengan para alumni. Nah, disini saya mengetahui banyak hal tentang apa yang disebut dengan Social Innovation Project.

Sebagai informasi, sesuai dengan namanya, Social Innovation Project (SIP) adalah sebuah proyek akhir bagi rekan-rekan XL Future Leaders untuk menyelesaikan dan memberikan inovasi sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah sosial di Indonesia. Sharing session kali ini mendatangkan beberapa alumni untuk menceritakan tiap SIP mereka dengan sistem mirip talkshow yang dipandu oleh Kenny Ivanzaky Augusta (FL Batch 3, Region Jakarta). Empat orang alumni yang bercerita yaitu Aisyah Dhia Ahsanti (FL Batch 3, Region Bandung, dari Jendela Anak LPKA), Yulia Nur Fajrina (FL Batch 3, Region Surabaya, dari Supermaggot), Annizsa Wienneta (FL Batch 3, Region Jakarta, dari Bukuku), dan Razii Abraham (FL Batch 3, Region Jakarta, dari Ayobacain).

Masing-masing dari alumni menceritakan proses mereka dalam menggarap proyek ini. Mulai dari proses menentukan ide, berdiskusi, cek data, turun ke lapangan, hingga problem solving dan sebagainya. Acapkali mereka menemui kesulitan dan tantangan dalam menyelesaikan proyek ini. Tapi yang saya salut, walaupun menghadapi banyak tantangan seperti anggota kelompok dari latar belakang pendidikan yang berbeda, kesibukan satu sama lain, tapi tetap bisa berkontribusi untuk memberikan yang terbaik. Sebagai XLFL yang telah memasuki tahun kedua, saya paham sulitnya bekerja dalam tim dalam jangka waktu yang lama, sibuk sana-sini, dan masing-masing punya ide yang berbeda satu sama lain. But they did it, successfully!

Dari mereka, akhirnya saya sadar bahwa SIP tidak sekedar untuk sebagai proyek akhir dari program XLFL, akan tetapi juga benar-benar menyelesaikan permasalahan di Indonesia. Mencoba menyelesaikan masalah sosial dan memberikan inovasi di dalamnya memang tidak mudah, tapi kalau bukan kita ya siapa lagi. Saya selalu ingat ucapan kakak saya, “Masalah di Indonesia itu banyak, jangan cuma serahin ke pemerintah aja. Kita sebagai generasi muda, harus coba untuk menyelesaikan itu. Jangan cuma bisa salah-salahin, tapi nggak ngelakuin apa-apa.” Bayangkan apa yang terjadi, jika pada tahun 2030 nanti, Indonesia berhasil memanfaatkan bonus demografi dengan generasi-generasi muda seperti alumni-alumni saya di atas. Mimpi Indonesia Emas pada tahun 2045 rasanya bukan lagi angan-angan jika semua sektor bergerak dengan baik, termasuk kita para generasi muda. Saya sangat bersyukur memiliki wadah untuk bertemu dan berbagi ilmu dengan orang-orang hebat di XL Future Leaders tanpa memandang batch.

Mata rantai kebaikan memang harus dimulai dan dibagikan. Saya percaya kebaikan dalam berbagi ilmu akan memberikan pembelajaran sekaligus menciptakan harapan-harapan baru bagi yang lain. Ya, seperti judul di atas, sharing is caring!